Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor dari Provinsi Papua Barat dengan realisasi 201,32 juta dolar AS atau 64,65 persen dari total ekspor pada April 2025.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Senin, mengatakan kinerja ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 59,53 juta dolar AS atau 41,98 persen dibanding periode Maret 2025.
"Ekspor ke Tiongkok mencapai 64,65 persen dari total nilai ekspor bulan April 2025 yaitu 311,38 juta dolar AS," kata Merry.
Selain Tiongkok, kata dia, terdapat tiga negara lainnya yang juga menjadi tujuan ekspor terbanyak yaitu Jepang (72,17 juta dolar AS), Korea Selatan (37 juta dolar AS), dan Timor Leste (380 ribu dolar AS).
Kontribusi tiga negara tersebut mencapai 35,18 persen dari total ekspor Papua Barat pada April 2025 sedangkan sisanya disumbang oleh negara seperti Papua Nugini, Amerika Serikat, dan lnegara ainnya.
"Ada sepuluh negara yang menjadi tujuan ekspor Papua Barat," ucap Merry.
Meski demikian, kata dia, kinerja ekspor Papua Barat pada April 2025 mengalami penurunan sebesar 6,31 persen (yoy) jika dibanding periode April 2024 yang tercatat sebanyak 332,34 juta dolar AS.
Realisasi ekspor Papua Barat didominasi komoditas minyak dan gas (migas) sebanyak 99,71 persen atau setara Rp310,47 juta dolar AS, sedangkan nonmigas hanya menyumbang 0,91 juta dolar AS.
"Secara bulanan, ekspor Papua Barat juga terkontraksi 6,79 persen (mtm) dibanding Maret 2025 yang terealisasi 334,07 juta dolar AS," kata Merry.
Selain itu, kata dia, realisasi impor Papua Barat pada April 2025 meningkat sebesar 1.887,86 persen dibanding Maret 2025 yaitu dari 0,24 juta dolar AS naik menjadi 4,83 juta dolar AS.
"Negara asal impor hanya Australia dengan komoditas nonmigas seperti perangkat optik dan lainnya. Tidak ada impor migas," ucap Merry.
BPS: Tiongkok jadi tujuan utama ekspor Papua Barat pada April 2025
Senin, 2 Juni 2025 18:30 WIB

Foto udara sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang yang merupakan pintu utama ekspor dan impor dari dan ke Sumatera Barat. ANTARA/Fandi Yogari