Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mendorong percepatan transformasi sumber daya manusia (SDM) di Papua sebagai bagian dari fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menyampaikan pesan langsung dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar seluruh jajaran pemerintah daerah memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjalankan agenda prioritas Presiden, terutama pembangunan manusia.
“Saya menyampaikan salam hormat dari Bapak Menteri Dalam Negeri. Kami telah berdiskusi panjang sebelum saya berangkat ke Papua, dan beliau memberi arahan agar seluruh jajaran bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi), menjalankan mandat Presiden dengan sebaik-baiknya,” kata Ribka saat mengunjungi Sekretariat Satuan Kerja Kesejahteraan Prajurit (SKKP) se-Tanah Papua di Kampung Nendali, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (23/5).
Ia menegaskan bahwa pembangunan manusia adalah kunci utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pembangunan SDM harus dimulai sejak pranikah hingga masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang menjadi periode krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa.
“Jalan bisa dibangun dalam dua tahun, tetapi membangun manusia bisa butuh dua dekade atau lebih. Itu sebabnya transformasi SDM harus dimulai sekarang,” ujarnya.
Ribka menyoroti kondisi di berbagai daerah, termasuk Papua, di mana masih banyak anak datang ke sekolah dalam kondisi lapar dan kelelahan. Ia menilai kondisi tersebut berdampak langsung terhadap tumbuh kembang dan masa depan anak-anak.
Ia juga menekankan pentingnya program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah sebagai bagian dari intervensi negara dalam perbaikan kualitas SDM.
“Program ini tidak hanya soal distribusi makanan, tetapi juga harus menghidupkan ekosistem lokal seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Kita punya hasil laut, danau, dan potensi peternakan yang luar biasa di Papua. Ini peluang besar bagi petani, peternak, dan UMKM,” jelas Ribka.
Dia juga mengapresiasi keberadaan dan kinerja SKKP se-Tanah Papua yang dinilainya telah berperan aktif dalam gerakan sosial di masyarakat. Menurutnya, meski bukan lembaga formal negara, SKKP menunjukkan kekuatan kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah.
“Nama ‘Prajurit’ itu semangat. Ini bukan militerisme, tapi refleksi dari daya juang dan disiplin dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, adat, hingga komunitas pendidikan untuk bergerak bersama membangun SDM unggul.
“Kalau kita tidak mulai hari ini, 2045 tinggal mimpi. Papua harus jadi pelopor karena kita yang lebih dulu disapa matahari. Maka kita juga harus lebih dulu menyiapkan generasi unggul,” ucap Ribka.
Sementara itu, Ketua DPW SKKP se-Tanah Papua Yohannis Manangsang menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wamendagri. Ia menilai kunjungan tersebut merupakan bentuk perhatian nyata pemerintah pusat terhadap masyarakat Papua.
“Terima kasih Ibu, karena telah turun langsung ke tempat kami yang kecil ini. Ini bukan pertemuan biasa, tapi pertemuan yang saya yakini terjadi karena anugerah Tuhan,” tambah Yohannis.
Ia juga menegaskan bahwa SKKP siap menjadi mitra strategis dalam mendukung program-program pemerintah, termasuk inisiatif pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan memperluas jangkauan program MBG dan menjadi pusat edukasi gizi, sosial, serta penggerak ekonomi lokal.
“Kami percaya bahwa dengan pelayanan gizi yang serius, kita akan lahirkan generasi Papua yang unggul, sehat fisik, sehat otak, dan siap menyumbang untuk Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendagri dorong transformasi SDM Papua menuju Indonesia Emas 2045