Manokwari (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manokwari membangun tanggul sementara untuk mengatasi banjir yang melanda Kampung Mansaburi, Distrik Masni, akibat luapan sungai Wariori.
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manokwari Albertus di Manokwari, Jumat, mengatakan pembuatan tanggul merupakan langkah dan penanganan darurat untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.
“Kami sudah mengerahkan alat berat sejak dua hari lalu untuk membuat tanggul sementara guna menutup sekitar 300 meter jalur air yang mengarah ke kampung dan perkebunan sawit,” ujarnya.
Dalam penanganan darurat tersebut, Pemkab Manokwari bekerja sama dengan perusahaan sawit yang beroperasi di sekitar lokasi, karena banjir juga berdampak pada perkebunan sawit.
Ia menjelaskan tanggul darurat dibuat karena sungai Wariori membawa sedimen material akibat praktik penambangan liar di hulu sungai tersebut.
Akibatnya, saat curah hujan tinggi terjadi penumpukan material pada alur sungai eksisting yang membuat air meluap dan mencari jalur baru yang akhirnya mencapai pemukiman warga.
“Sedimen di dalam alur sungai kami keruk dan dibuang untuk membentuk penampang baru sebagai jalur sementara aliran air,” katanya.
Selain penanganan darurat, Pemkab Manokwari juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat untuk penanganan permanen, karena alur sungai Wariori merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui BWS.
“Saat ini BWS Papua Barat sedang melakukan pengambilan data di lapangan. Nantinya penanganan permanen diusulkan melalui skema APBN,” ujarnya.
Ia menambahkan pemerintah daerah siap memberikan dukungan teknis dalam penanganan permanen, sebagai bentuk sinergi antar-instansi untuk mengatasi risiko bencana di wilayah terdampak.