Sorong (ANTARA) - Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat, Papua Barat Daya memasang mooring system di perairan Raja Ampat sebagai bagian penting menjaga keutuhan terumbu karang di wilayah itu.
Kepala BLUD UPTD Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Raja Ampat Syafri Tuharea, di Sorong, Kamis, menjelaskan bahwa pemasangan titik mooring buoy di kawasan perairan konservasi sangat krusial, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata dan menjaga kelestarian ekosistem laut, terutama terumbu karang.
“Titik mooring ini sangat penting untuk melindungi ekosistem laut dari kerusakan akibat aktivitas kapal wisata," jelasnya.
Menurut dia, ini bagian dari upaya pencegahan pembuangan jangkar langsung ke dasar laut yang dapat merusak terumbu karang, karena terumbuh katang merupakan salah satu ekosistem yang menjadi daya tarik utama wisata bawah laut Raja Ampat.
Dia menyebutkan, berdasarkan data, sebanyak 75 persen spesies terumbu karang dunia dapat ditemukan di perairan Raja Ampat, sehingga solusi yang dilakukan adalah memasang sistem tambat kapal (mooring system) agar kapal tidak lagi menjatuhkan jangkar ke dasar laut, terutama di zona konservasi.
“Sangat disayangkan jika kekayaan karang ini rusak karena hal-hal yang sebenarnya bisa kita cegah,” katanya.
Saat ini, BLUD Raja Ampat baru memasang dua unit mooring sistem di dua lokasi wisata utama, yakni Kampung Friwen dan Meoskun. Tahun ini, pihaknya menargetkan pemasangan 16 mooring sistem tambahan, terdiri atas, enam unit dari BLUD, dua unit dari Pemerintah Daerah Raja Ampat dan delapan unit dari Konservasi Indonesia (KI).
“Totalnya ada 16 unit mooring sistem. Kami akan menentukan titik pemasangan, namun pihak yang berwenang melakukan survei adalah dari Navigasi,” jelas Syafri.
Ke depan, pemasangan mooring buoy akan difokuskan di tiga kawasan konservasi strategis, yakni Selat Dampir, Kepulauan Fam, dan Misool Selatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BLUD Raja Ampat pasang mooring jaga terumbu karang