Manokwari (ANTARA) - Papua Football Academy (PFA) yang merupakan akademi sepak bola bentukan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan ajang pencarian bakat di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Direktur PFA Wolfgang Pical di Manokwari, Minggu, mengatakan, ajang pencarian bakat dilaksanakan 23-25 Mei 2025 dan diikuti 180 pesepakbola muda usia 13 tahun dari Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.
“Kabupaten Manokwari adalah kota kelima yang kita kunjungi untuk pencarian bakat PFA yaitu Mimika, Kaimana, Fakfak, dan Sorong,” ujar Wolfgang.
Ia mengatakan, melalui ajang pencarian bakat tersebut, PFA ingin merekrut bibit-bibit pesepakbola muda yang tidak hanya memiliki bakat tapi juga memiliki mentalitas dan intelektual yang baik.
Pemain muda yang memiliki kecepatan, teknik dan pengetahuan taktik dasar sepak bola, mentalitas di lapangan dan pemain dengan postur tinggi menjadi incaran PFA.
“Kebanyakan akademi elit pro sepak bola di Indonesia saat ini mencari pemain yang punya postur tinggi,” ujarnya.
PFA akan merekrut 20 pesepakbola muda Papua usia 13 tahun atau kelahiran tahun 2012. Tim U-13 PFA tersebut akan dimulai pada Agustus 2025.
Untuk melakukan perekrutan tersebut, PFA menyelenggarakan ajang pencarian bakat di seluruh kabupaten di Tanah Papua.
Setelah perekrutan dari kabupaten-kabupaten, PFA akan melaksanakan Final Camp di Jayapura.
Pada Final Camp di Jayapura, para pemain tidak hanya dinilai berdasarkan teknik sepak bola saja, tapi juga dilakukan tes psikologi untuk menilai mentalitas, emosional, dan spiritual pemain, tes intelektual, tes kesehatan, serta tes fungsi badan.
“Pada Final Camp tersebut, 50 anak yang terbaik dari pencarian bakat di daerah kita kumpulkan dan seleksi lagi untuk dipilih 20 anak terbaik dari yang terbaik,” ujarnya.
Wolfgang mengaku cukup puas dengan pencarian bakat di Kabupaten Manokwari, ia juga optimis ada beberapa anak dari Manokwari masuk pada Final Camp di Jayapura.

Pelatih PFA Isak Wanggai mengatakan, dari 180 anak yang mengikuti ajang pencarian bakat, terpilih 15 anak untuk mengikuti seleksi akhir di Kabupaten Manokwari pada Minggu (25/5).
Dari 15 anak tersebut diharapkan ada yang mengikuti jejak Rafael Sampebua, anak Manokwari yang berhasil masuk Tim U-13 PFA tahun 2024.
“Pengumuman pemain untuk mengikuti Final Camp di Jayapura akan kita lakukan pada pertengahan Juni. Anak-anak tetap berlatih keras, dan yang belum diterima jangan kecewa,” katanya.
Sedangkan Nova Sampebua, ayah dari Rafael Sampebua mengatakan, PFA merupakan akademi sepak bola yang serius untuk mencetak generasi emas Papua.
Didikan di PFA tidak hanya fokus kepada skil atau kemampuan bermain sepak bola saja, tapi mereka juga diajarkan untuk dapat mengikuti mata pelajaran sekolah dengan baik serta disiplin.
“Rafael yang awalnya kemampuannya biasa saja, setelah digembleng di PFA, kini dia sudah bisa bertanding di luar negeri, ini juga merupakan pengalaman bermain bola yang luar biasa bagi anak-anak,” katanya.