Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan mengharapkan gereja dapat membantu menciptakan kedamaian di daerah setempat.
Hal ini menyusul terjadinya serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap warga sipil di Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib saat dihubungi di Wamena, Sabtu, mengatakan gereja memiliki peran sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada jemaat juga warga untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban.
“Kami berharap kerja sama antara pemerintah dan gereja akan mampu memberikan rasa aman dan damai bagi seluruh warga di Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Menurut dia, salah satu program 100 hari kerja yakni rekonsiliasi besar-besaran di Kabupaten Jayawijaya dengan dukungan 17 denominasi gereja di daerah ini.
“Rekonsiliasi atau pemulihan sesuatu yang rusak menjadi baik maka perlu dilakukan dalam bulan ini untuk menciptakan Jayawijaya yang aman dan tenteram sehingga seluruh warga dapat melakukan aktivitas seperti biasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan Kabupaten Jayawijaya merupakan Ibu kota Provinsi Papua Pegunungan sehingga kedamaian dan ketertiban perlu tercipta di daerah ini, maka perlu dukungan semua pihak dalam mewujudkannya salah satu dukungan hamba-hamba Tuhan.
“Kami berharap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas harus kembali stabil supaya seluruh aktivitas sosial, ekonomi, pendidikan bisa berjalan normal,” katanya.
Dia mengharapkan para tokoh masyarakat, pemuda, agama, adat, perempuan senantiasa membantu menciptakan kedamaian sehingga pembangunan di Kabupaten Jayawijaya terus berkembang.
Pemkab Jayawijaya: Gereja bantu ciptakan kedamaian daerah
Minggu, 8 Juni 2025 4:54 WIB

Bupati Jayawijaya Atenius Murib saat diwawancarai sejumlah wartawan di Wamena. ANTARA/Yudhi Efendi