Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban saat Idul Adha di daerah tersebut.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Manokwari Serdion Rahawarin di Manokwari, Rabu, mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan mahasiswa dan dosen dari dua perguruan tinggi yaitu Universitas Papua (Unipa) dan Polbangtan Manokwari.
"Sesuai regulasi, pemerintah daerah berkewajiban untuk mengawasi peredaran produk hewan termasuk saat perayaan hari raya kurban sehingga produk hewan yang dihasilkan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," katanya.
Ia mengatakan, tahun ini pihaknya menerjunkan 120 petugas pengawas kesehatan korban yang berasal dari pihak dinas, mahasiswa dan dosen untuk mengawasi tempat pemotongan hewan di Kabupaten Manokwari.
Agar para mahasiswa bisa memperoleh pengetahuan yang baik tentang kesehatan hewan kurban, Disnak Manokwari membekali apa saja yang menjadi fokus pemeriksaan. Materi pemeriksaan langsung diberikan oleh dokter hewan.
Nantinya, para petugas kesehatan akan mendatangi tempat-tempat penyembelihan hewan kurban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Para mahasiswa dilibatkan untuk pengawasan di areal kota atau di Distrik Manokwari Barat, Manokwari Timur dan Manokwari Selatan. Sedangkan untuk distrik-distrik di luar kota pengawasan dilakukan oleh penyuluh pertanian.
“Selain memberi pembekalan kepada petugas pengawasan, kita juga telah memberikan sosialisasi tentang kesehatan hewan kurban kepada pengurus-pengurus masjid di seluruh penjuru Manokwari,” katanya.
Dokter Hewan Esti Vivi Damayanti menjelaskan, pengawasan akan dibagi menjadi dua yaitu antemorten dan postmorten.
Pengawasan antemorten dilakukan satu hari sebelum penyembelihan hewan kurban. Sedangkan postmorten dilakukan setelah hewan kurban disembelih.
Antemorten merupakan pemeriksaan kasat mata kondisi hewan kurban apakah sesuai syarat pemotongan hewan kurban yaitu jantan, dewasa, sehat dan tidak cacat.
Pengawasan tersebut juga untuk memastikan agar hewan kurban diperhatikan kesejahteraannya mulai dari pengangkutan sampai pada pemotongan. Hewan kurban harus dipastikan agar tidak stres sehingga kualitas daging yang dihasilkan bisa bagus.
Sedangkan untuk postmorten, petugas harus mengawasi kondisi daging setelah disembelih. Petugas harus memastikan daging maupun jeroan, seperti hati, lambung dan sebagainya sehat dan layak dikonsumsi.
"Jika ditemukan cacing atau telur cacing akan kita sarankan untuk disingkirkan. Tapi kalau jumlahnya sedikit maka masih layak dikonsumsi tapi harus dimasak di atas suhu 100 derajat selsius supaya aman dikonsumsi. Karena ini hewan kurban, dagingnya harus ASUH," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya sedang menunggu laporan tempat-tempat pemotongan hewan kurban yang dibuat oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Manokwari maupun ormas Islam terkait lainnya.
Pemkab Manokwari gandeng Unipa dan Polbangtan awasi kesehatan hewan kurban
Rabu, 4 Juni 2025 13:35 WIB

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Manokwari Serdion Rahawarin. ANTARA/Ali Nur Ichsan