Manokwari (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Manokwari, Papua Barat, memaksimalkan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) kepada pelajar pada tahun ini, dengan melakukan langkah "jemput bola" atau menyambangi sekolah-sekolah di daerah setempat.
“Dari 12.000 wajib KTP usia 17 tahun, saat ini tinggal 3.000 anak yang belum memiliki KTP-el. Jumlah itu yang kami terus kejar tahun ini dengan 'jemput bola',” ujar Kepala Disdukcapil Manokwari Rustam Effendi di Manokwari, Selasa.
Pihaknya sudah mendatangi beberapa sekolah tingkat menengah atas terutama di daerah-daerah dalam kota maupun di pinggiran kota.
Namun langkah "jemput bola" Disdukcapil juga harus didukung oleh pihak sekolah karena guru dan kepala sekolah perlu berpartisipasi aktif untuk mendorong muridnya mencetak KTP-el.
Dibutuhkan ketegasan dari pihak sekolah untuk mengajak muridnya yang berusia 17 tahun untuk melakukan perekaman KTP elektronik saat didatangi petugas Disdukcapil.
Dia mengatakan berdasarkan data agregat penduduk semester II tahun 2024, wajib KTP di Kabupaten Manokwari berjumlah 140.000 orang. Dari data tersebut, 132.000 orang sudah memiliki KTP, sehingga tinggal 8.000 orang belum memiliki KTP-el.
Peningkatan pembuatan KTP-el biasanya saat masyarakat membutuhkan, seperti untuk pelaksanaan pemilu tahun lalu baik pilpres, pileg maupun pilkada, karena KTP adalah syarat masuk TPS.
Dia menilai kesadaran masyarakat di Manokwari untuk membuat KTP-el masih cukup rendah, padahal tidak ada biaya sama sekali untuk perekaman hingga mencetak KTP-el dan waktu pelayanan yang cukup cepat.
“Kalau merekam KTP-el pagi, siangnya sudah langsung bisa tercetak. Sedangkan warga yang membuat siang hari, esok pagi sudah bisa tercetak. Cukup cepat, mudah dan gratis. Namun, tergantung dari masyarakatnya sendiri,” ujarnya.
Dukcapil Manokwari maksimalkan perekaman KTP-el pelajar
Selasa, 6 Mei 2025 15:11 WIB

Kepala Disdukcapil Manokwari Rustam Efendi. ANTARA/Ali Nur Ichsan